Selasa, 28 Februari 2017

Kisah Kopi Jetak Kudus


Koran Muria, Kudus-Selain mempunyai makanan khas seperti soto kerbau, lentog, jenang, dan sebagainya, Kabupaten Kudus juga memiliki signature sendiri dalam hal minuman.
Minuman tersebut ialah kopi. Dan kopi yang terkenal selama ini adalah kopi jetak. Kopi ini berasal dari Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus.
Kopi ini awalnya dibuat warga setempat, pada sekitar tahun 1990-an. Pembuatnya adalah warga setempat. Nah, daerah yang kemudian banyak pembuat kopi jetak adalah Dukuh Jetak, di desa tersebut. Karena inilah, kopi tersebut diberi nama kopi jetak.
Salah satu pembuat kopi di Desa Kedungdowo, Noor Wahid mengatakan, memang rata-rata di wilayah ini, warganya suka minum kopi. Selain itu, kopi tersebut juga diibaratkan sebagai obat ngantuk, di saat akan melaksanakan aktivitas.
Selain itu, meski kebanyakan warga setempat sebagai pekerja di pabrik rokok, akan tetapi bagi kaum pria saat akan berangkat kerja, pasti diluangkan untuk mampir terlebih dahulu untuk membeli kopi.
Pasalnya kopi tersebut dinilai untuk bisa menyegarkan pikiran, serta menambah semangat serta menghilangkan rasa kantuk saat akan bekerja.
”Kopi jetak ini memang rasanya khas. Yakni murni rasa kopi tanpa campuran apapun. Selain itu, cara menjualnya saat belum diseduh pun sangat unik. Yakni para penjual menyediakan kopi secara eceran atau dibungkus plastik,” paparnya.
Penjualan kopi tersebut dibungkus untuk satu porsi. Yakni dengan cara membungkus kopi plus gula pasir menjadi satu.Yang nantinya per bungkusnya tersebut hanya diseduh untuk satu cangkir atau satu porsi.
”Kalau di warung-warung, biasanya untuk satu bungkusnya itu dijual Rp 1000. Sedangkan bila ingin membeli kopi dan minum di tempat itu juga bervariasi dan tergantung dari penjualnya. Ada yang menjual Rp 1.500 atau juga Rp 2.000 per cangkirnya,” ujarnya.
Warga Kedungdowo sendiri memang cukup lihai meracik kopi. Sebab di tahun itu, memang pekerjaan membuat kopi dijadikan sampingan setelah pulang kerja dari pabrik rokok setempat.
”Untuk produk ini sendiri memang sudah dikenal ke seuruh pelosok. Sebab dengan kemasan yang cukup tradisional, yakni hanya menggunakan plastik bening biasa dan diisi dengan kopi plus gula, sudah sangat enak. Nah, nantinya akan bisa diseduh untuk satu cangkir saja,” imbuhnya.
Editor: Merie
cr: http://www.koranmuria.com/2016/01/27/28706/kisah-kopi-jetak-khas-kudus-yang-terus-bertahan-dengan-keasliannya.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar